Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian bekerja sama dengan the Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) dalam penelitian multikomoditas dan pengkajian.
Kerja sama ini diwujudkan dalam sebuah nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry dan Direktur SEARCA Glenn B. Gregorio, secara virtual pada Kamis (15/4).
Fadjry mengatakan, kerja sama dengan SEARCA, yang merupakan organisasi regional ini mendukung inovasi terbuka dan menjadikan inovasi pertanian sebagai program unggulannya, dan akan memberikan peluang serta menjadi tantangan bagi Balitbangtan untuk semakin meningkatkan kiprahnya di tingkat regional.
"MoU ini juga merupakan bagian dari penerapan open innovation sekaligus Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK), yang merupakan program strategis Badan Litbang Pertanian selama pandemi dan lima tahun ke depan," kata Fadjry.
Sementara itu, Gregorio dalam sambutannya menyampaikan, saat ini program utama SEARCA dalam Rencana Pengembangan Lima Tahun yang ke-11 (2020-2025) adalah Accelerating Transformation Through Agricultural Innovation (ATTAIN).
"Dimana hal ini sesuai dengan misi SEARCA yaitu menampilkan berbagai inovasi pertanian, best practices, model agribisnis yang berkembang, serta berbagai solusi untuk menghadapi tantangan pertanian dan pembangunan pedesaan di masa mendatang." ujarnya.
SEARCA dan Balitbang akan bekerja sama dalam berbagai bidang seperti penelitian dan pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, veteriner, tanah, agroklimat, social ekonomi pertanian, alsintan, pascapanen, bioteknologi, serta pengkajian pertanian.
Gregorio berharap, melalui kerja sama dengan Badan Litbang Pertanian, SEARCA dapat membangun jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dan ASEAN.
Sebagai lembaga terdepan, SEARCA dan Balitbang akan bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya penelitian pertanian termasuk sehingga menjadi adaptif, efektif dan efisien guna pengembangan jejaring nasional dan internasional, serta meningkatkan peran Badan Litbang Pertanian dalam pembangunan pertanian.
Seiring dengan perkembangan terkini dibidang pertanian seperti pertanian presisi, aspek-aspek lain dalam industri telah mengalami berbagai revolusi teknologi, termasuk revolusi teknologi peternakan. Perluasan batas-batas teknologi telah menghasilkan pertanian modern yang presisi dan berbasis data.
Oleh karena itu, penerapan smart livestock farming yang aman, efisien, dan ramah lingkungan akan menjadi syarat utama dalam penyediaan produk ternak di masa depan.
SEARCA adalah organisasi nirlaba yang memiliki mandat untuk membangun kapasitas dalam pembangunan pertanian dan pedesaan di Asia Tenggara melalui beberapa program utama seperti Education and Collective Learning, Research and Thought Leadership, and Emerging Innovation for Growth.
Melalui jejaring kerja sama dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan, program SEARCA diarahkan untuk akselerasi transformasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga petani melalui mata pencaharian berkelanjutan dan akses ke jejaring inovatif dan pasar modern.