Skip to main content

Balitbangtan Gandeng SEARCA Tingkatkan Multikomoditas di Ranah Regional

Balitbangtan kembali menunjukkan kiprahnya di kawasan regional ASEAN dengan menggandeng the Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) untuk bekerja sama dalam penelitian multikomoditas dan pengkajian. 

Kerjas ama ini diwujudkan dalam sebuah nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry dan Direktur SEARCA Glenn B. Gregorio, secara virtual, beberapa waktu lalu.

Fadjry mengatakan bahwa kerja sama dengan SEARCA muntukmendukung inovasi terbuka dan menjadikan inovasi pertanian sebagai program unggulannya, dan akan memberikan peluang serta menjadi tantangan bagi Balitbangtan untuk semakin meningkatkan kiprahnya di tingkat regional. 

"MoU ini juga merupakan bagian dari penerapan open innovation sekaligus Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK), yang merupakan program strategis Badan Litbang Pertanian selama pandemi dan lima tahun ke depan," ucap Fadjry.

Glenn B. Gregorio dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini program utama SEARCA dalam Rencana Pengembangan Lima Tahun yang ke-11 (2020-2025) adalah Accelerating Transformation Through Agricultural Innovation (ATTAIN)

"Di mana hal ini sesuai dengan misi SEARCA yaitu menampilkan berbagai inovasi pertanian, best practices, model agribisnis yang berkembang, serta berbagai solusi untuk menghadapi tantangan pertanian dan pembangunan pedesaan di masa mendatang." ujar Glenn. 

SEARCA dan Badan Litbang Pertanian akan bekerja sama dalam berbagai bidang seperti penelitian dan pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, veteriner, tanah, agroklimat, social ekonomi pertanian, alsintan, pascapanen, bioteknologi, serta pengkajian pertanian.

Gregory berharap, melalui kerja sama dengan Badan Litbang Pertanian, SEARCA dapat membangun jejaring dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dan ASEAN.

Sebagai lembaga terdepan, SEARCA dan Badan Litbang Pertanian akan bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya penelitian pertanian. Termasuk menjadi adaptif, efektif, dan efisien guna pengembangan jejaring nasional dan internasional, serta meningkatkan peran Badan Litbang Pertanian dalam pembangunan pertanian.

Seiring dengan perkembangan terkini di bidang pertanian seperti pertanian presisi, aspek-aspek lain dalam industri telah mengalami berbagai revolusi teknologi, termasuk revolusi teknologi peternakan.

Perluasan batas-batas teknologi telah menghasilkan pertanian modern yang presisi dan berbasis data. Oleh karena itu, penerapan smart livestock farming yang aman, efisien, dan ramah lingkungan akan menjadi syarat utama dalam penyediaan produk ternak di masa depan.